saat semua pekerja ngerti ada dua orang serikat buruh di perusahaan tempatku kerja, di putuskan hubungan kerjanya dengan pesangon satu kali PMTK. ngerti ga apa yang terjadi
semua orang langsung penuh syak wasangka padaku. itu karena aku adalah pegawai kontrak baru yang hadir di saat badai sedang dahsyatdahsyatnya.
tiap pagi mau berangkat kerja selalu aku merasa takut, penuh bimbang.
akankah aku lanjutkan perjalanan ini dalam badai pekat.
bahkan aku orang yang enggan mengejar impianku.
aku kawatir, selalu kelu dalam tengorokan ku saat obrolan makan siang di kantin.
tapi yang jelas aku udah dalam badai itu, bahkan sebagian bajukupu sudah kuyub tertera hujannya.
mau menyerahppun tanggung.
"bapak" (adalah kabagku) mengatakan, " kowe melu o ngeli, ning ojo keli " .aku mereka reka kalimat sederhana itu. pusing jadinya....bahkan omonganya adalah suatu komitmen yang tidak konsisten. ntah apa yang aku perbuat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar