Prioritas dalam k3
Dalam dunia pekerjaan yang dekat dengan bahaya yang beresiko tinggi perlu
adanya kesepakatan tentang prioritas dalam k3.
1.
Tentu saja semua pihak yang dekat dengan resiko itu
harus merasa terlindungi.
Sebagai operator / pekerja itu sendiri, adalah prioritas pertama. Seorang operator tidak boleh mendahulukan keselamatan alat kerja atau produk jika dirinya sendiri terlalu beresiko dengan bahaya.
Sebagai operator / pekerja itu sendiri, adalah prioritas pertama. Seorang operator tidak boleh mendahulukan keselamatan alat kerja atau produk jika dirinya sendiri terlalu beresiko dengan bahaya.
2.
Prioritas kedua adalah rekan sejawat dalam pekerjaan
tersebut. Tidak boleh seorang operator melakukan pekerjaan namun membahayakan
rekan nya sendiri. Contohnya, seorang teknisi yg melakukan perawatan pada mesin
namun tidak memberikan tagout atau lovkout pada tombol start. Lalu secara tidak
sengaja ada operator mesin tersebut menyalakan mesin.
3.
Prioritas ketiga adalah lingkungan kerja. Di lingkungan
bekerja harus dijaga dengan regulasi yang kontinue dan konsisten, misalnya di
lingkungan mebeler, tentu saja sirkulasi udara harus baik, udara segar harus
tersedia. Selain lingkungan yg bisa tercemar kesehatan orang yang ada di
lingkungan itu dalam jangka panjang bisa terancam.
4.
Prioritas ke empat adalah peralatan bekerja, investasi
gedung, mesin dan lainnya. Pada prioritas ini kadang kala kepentingan investor
dan kepentingan pekerja saling tumpang tindih, maka diperlukan pemahaman yang
sangat jelas bagi semua anggota yang ada dalam lingkungan kerja tersebut.
5. Prioritas
terakhir adalah produk yang di buat. Produk elektronik, produk makanan dll.
Setelah semua prioritas tersebut dijelaskan maka orang yg ada di lingkungan itu
harus bisa memilah, tidak boleh ditumpang tindihkan. Karena keperluan
segelintir golongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar