Kawasan pecinan menjadi pilihan pertama berwisata sejarah kota kali ini. Pecinan adalah bagian yang tidak terlepas dari kota lama. Warga tionghoa selalu bermukim di wilayah yang perputaran ekonominya cukup kuat, seperti di kota lama. Profesi yang digelutinya mayoritas sebagai pedagang, namun jenis komoditinya berbeda. Sejak dulu warga tionghoa terkenal dengan ramuan jamunya, terkenal dengan sinsei atau tabibnya. Bagi pecinta kulinery jangan lewatkan lorong lorong bagian dalam pecinan ini, masakan cina atau masakan lainya cukup mudah ditemui, seperti kue kue khas cina, es doger, atau sayuran yang menjadi bahan bahan wajib Chinese food. Dilorong yang lainya nampak beberapa warga berbicara bahasa hokian dengan logat yang cukup kental. Mengelilingi pecinan dan kota lama dalam sehari saya rasa kurang lengkap, jika ingin lebih menikmati datanglah pada hari minggu dan hari libur lainya, karena kawasan kota lama ditutup untuk kendaraan roda empat dan roda dua, yang boleh lewat adalah kendaraan yang tidak beremisi kecuali angkot umum. Bagi yang cepat lelah berjalan kaki anda bisa menggunakan ojek sepeda. Kita tinggal duduk di bonceng sembari mendengarkan cerita cerita si tukang ojek. Arsitektur kota lama pun bisa menjadi bahan untuk teman teman yang menyukai fotografi. Sayang sekali kali ini saya tidak bisa menampilkan foto foto kota lama di Jakarta, selain bateray hp teman saya drop juga karena saat itu saya sedang tidak punya kamera.Kue pia khas masakan china juga tersedia disini, tinggal memilih dan mencocokan dengan uang di dompet anda, seperti kue yang ada di bedak toko kue tiong tjiu phiaJenis dan harganya bervariatif berani bersaing dengan kelezatan kue breadtalk atau kukus bronies khas bandung.Alat alat peribadatan juga tersedia di pecinan, beraneka patung untuk peribadatan umat kristiani, tasbih rosario, dan pernik pernik salib. Dipajang di etalase tersusun rapi.Si tukang ojek siap mengantar anda berkeliling kota lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar